Opini
Oleh : Rahmad Nuthihar
Bulan November sudah berlalu dan kini memasuki bulan desember yang sama – sama berinfiksasi [–ER]. Membawa kabar gembira petanda bahwasanya musin hujan telah tiba. Namun bulir air yang menadahi bumi itu menjadi kisah pilu tersendiri bagi mahasiswa Unsyiah. perjalanan para penuntut ilmu terganggu dengan rembesan hujan yang menadahi bumi. Lintasan yang mereka lalui saat semula berlobang namun ketika air hujan menetesi ke bumi membentuk sebuah genangan air.
Suara riuh lalu akan lalang kendaraan saat matahari menyising, sebuah pemadangan yang sangat luar biasa kita temui. Para anak negeri ini berjuang secepat mungkin tiba di kampus untuk mengisikan kursi yang paling depan. Menjelang pukul 07.45 s/d 08.30 tak ayalnya kemacetan pun terjadi kemacetan sehingga mengundang beberapa pihak kepolisian dan dinas perhubungan untuk memantau lalu lintas di seputaran kopelma darusalam. Berbagai kendaran mencoba mencoba saling mendahului seraya mencengah kenderaanya terperosok kejalanan yang tergenang air. Menurut pantauan penulis jalanan yang tingkat kerusakannya paling parah terdapat di JL. Inoeng bale (jalan menuju kampus ekonomi) serta Jl. Syekh Abdurauf (menuju kampus FKIP, Hukum).